TEORI ORGANISASI UMUM 2
Nama : Debi Fajrianingrum
NPM : 12113092
Kelas : 2KA29
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014/2015
1.
Definisi
dan Dasar Pengambilan Keputusan
Definisi
Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan
mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu
sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu
diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Keputusan itu sendiri
merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu
dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang
tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima
bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus
ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini
juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat
definisi menurut para ahli, antara lain :
- George R. Terry
Pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
- Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling cepat.
- James A. F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses
yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari
definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh
sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan
untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan
cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya
telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang
ada.
Dasar
Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan
keputusan adalah:
- Intuisi
: Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat
pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi
atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
Segi positif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah:
a. Waktu
yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
b. Untuk
masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan
kepuasan pada umumnya.
c. Kemampuan
mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu
perlu dimanfaatkan dengan baik.
Segi
negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah:
a. Keputusan
yang dihasilkan relatif kurang baik.
b. Sulit
mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
c. Dasar-dasar
lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
d. Pengalaman
- Pengalaman
: Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan
yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga
masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat
menduga cara penyelesaiannya.
- Fakta
:
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima
keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
- Wewenang
: Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang
lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang
juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Segi positif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah:
a. Kebanyakan
penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara su-karela
ataukah terpaksa.
b. Keputusannya
dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki
otentisitas (otentik).
Segi
negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah:
a. Dapat
menimbulkan sifat rutinitas.
b. Mengasosiakan
dengan praktek dictatorial.
c. Sering
melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan
kekaburan.
- Rasional
: Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati
kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan
dalam pengambilan keputusan secara rasional:
a. Kejelasan
masalah.
b. Orientasi
tujuan.
c. Pengetahuan
alternative.
d. Preferensi
yang jelas.
e. Hasil
maksimal.
2.
Jenis-jenis
Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam
sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan. Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua
bagian yaitu:
a.
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan
untuk mengendalikannya.
b.
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin
adalah Keputusan yang tidak terencana biasanya diambil pada saat-saat khusus
dan tidak bersifat rutin.
3.
Faktor-Faktor
yang Mempengauhi Pengambilan Keputusan
Ada 5 faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
- Posisi
/ Kedudukan
Dalam kerangka
pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal
berikut.
a.
Letak posisi; dalam hal ini apakah is
sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker)
ataukah staf (staffer).
b.
Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah
sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
- Masalah
Masalah atau problem
adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan
penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan
harus diselesaikan.
- Situasi
Situasi adalah
keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan
yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang
hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai
berikut:
a. Faktor-faktor
yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau
tetap keadaanya.
b. Faktor-faktor
yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu
berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
- Kondisi
Kondisi adalah
keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak,
daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
- Tujuan
Tujuan yang hendak
dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi,
maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang
ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
4.
Implikasi
Manajerial
Dalam kamus besar
bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri
dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini
implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
a. Implikasi
prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja
dan formulasi kebijakan.
b. Implikasi
kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi
manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam
Organisasi manajerial yang baik.
Sumber:
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html